Masyarakat saat ini sudah terbilang makin cerdas dalam berinvestasi.
Baik dalam jangka panjang maupun untuk jangka pendek, demi menghidupi
mereka di masa tua kelak. Ada yang nyaman berinvestasi di emas,
properti, bahkan saham.
Bagi para pemula yang ingin berinvestasi dengan bermain saham, pastinya
belum tahu langkah apa yang harus diambil untuk memulai bermain saham.
Bagaimana cara bermain saham yang aman. Saham merupakan satuan nilai
atau pembukuan dalam berbagai instrumen finansial yang mengacu pada
bagian kepemilikan sebuah perusahaan.
Dengan menerbitkan saham, memungkinkan perusahaan-perusahaan yang
membutuhkan pendanaan jangka panjang untuk 'menjual' kepentingan dalam
bisnis, saham (efek ekuitas), dengan imbalan uang tunai. Ini adalah
metode utama untuk meningkatkan modal bisnis selain menerbitkan
obligasi. Saham dijual melalui pasar primer (primary market) atau pasar
sekunder (secondary market).
Menurut Marketing Director Ciptadana Asset Management Paula Rianty
Komarudin, ketika seseorang akan bermain saham, maka harus mempunyai
tiga hal. Pertama dana yang cukup, waktu yang cukup, serta pengetahuan
yang cukup mengenai saham.
"Dana yang cukup karena membeli satu lot saham enggak murah. Waktu yang
cukup karena kita harus ngawasin dan menganalisa macam-macam saham.
Sementara pengetahuan yang cukup maksudnya, biar kita enggak 'nyangkut'
waktu main saham, kita harus paham saham-saham apa yang punya potensi
untuk terus naik," tuturnya.
Sebagai gambaran, dilansir dari Wikipedia, ada beberapa tipe dari saham,
termasuk saham biasa (common stock) dan saham preferen (preferred
stock). Saham preferen biasanya disebut sebagai saham campuran karena
memiliki karakteristik hampir sama dengan saham biasa. Biasanya saham
biasa hanya memiliki satu jenis tapi dalam beberapa kasus terdapat lebih
dari satu, tergantung dari kebutuhan perusahaan.
Kemudian, saham biasa memiliki beberapa jenis, seperti kelas A, kelas B,
kelas C, dan lainnya. Masing-masing kelas dengan keuntungan dan
kerugiannya sendiri-sendiri dan simbol huruf tidak memiliki arti
apa-apa.
Membeli Saham
Selanjutnya, untuk bisa menjadi investor di lantai bursa, seseorang
harus menjadi nasabah di sebuah perusahaan sekuritas. Kemudian mereka
akan diberi formulir nasabah. Isi data dengan benar dan juga serahkan
fotokopi KTP yang berlaku. Transfer sejumlah dana sebagai deposit awal
ke rekening broker yang telah ditentukan (Masing-masing broker
menentukan deposit berbeda-beda).
Bila masih ragu, bisa menanyakan kepada broker yang ditunjuk perusahaan
sekuritas mengenai saham apa yang cocok dengan kebutuhan. Besaran nilai
investasi tergantung dari harga saham yang dipilih. Kemudian kirimlah
dana sejumlah nilai investasi saham, ke nomor rekening perusahaan
sekuritas.
Catat nomor call center perusahaan sekuritas, ini gunanyajika
sewaktu-waktu ingin menjual saham sesuai dengan harga yang ditentukan,
maka bisa segera ditelepon untuk melakukan aksi jual. Setelah itu,
perusahaan sekuritas akan menransfer uang Anda ke nomor rekening, sesuai
bank dan nomor rekening yang dicantumkan saat mengisi formulir.
Namun demikian, Paula meyarankan untuk investasi masuklah ke reksa dana.
"Karena memang ada orang-orang yang kerjaannya mantau portofolio
saham-saham. Dimulai saja dari beli reksa dana setiap tanggal 20 sebesar
Rp100 ribu tapi rutin dan kontinyu," jelasnya. Hm, berminat?